Langsung ke konten utama

Pendidikan Seks Untuk Remaja

Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak-anak ke dewasa. Pada masa ini remaja akan mengalami perubahan-perubahan secara fisik maupun mental yang membingungkan para remaja saat mereka mengalaminya. Remaja akan mempunyai rasa keingintahuan yang besar, baik dari hal-hal positif ataupun negatif. Dari rasa keingintahuan dan ingin mencoba hal-hal baru inilah yang terkadang membuat remaja terjerumus pada free sex. Seks bebas ini sangat merusak moral dan mental remaja. Karena adanya masalah tersebut kini banyak disampaikan di sekolah-sekolah maupun instansi lain tentang sex education atau seks bebas.

Pendidikan seks adalah suatu informasi mengenai persoalan seksualitas manusia yang jelas dan benar. Pendidikan seks ini sangat penting untuk disampaikan kepada remaja karena pendidikan seks bertujuan untuk mengurangi kehamilan remaja dan mengurangi resiko yang diambil seperti kemungkinan adanya penyakit dan akan memberi pesan atau nasihat dan petunjuk moral yang sangat berguna bagi remaja. Sebagian masyarakat menganggap bahwa pendidikan seks pada remaja adalah hal yang dapat memicu remaja untuk melakukan hubungan seksual di luar nikah, padahal telah terbukti bahwa pendidikan seks pada remaja dapat mencegah hubungan seksual pada remaja.

Dalam pendidikan seks ada beberapa hal yang perlu disampaikan:
  1. Pubertas, pada masa pubertas banyak remaja yang merasa cemas, ketakutan pada diri mereka karena kebingungan para remaja yang mengalami perubahan-perubahan fisik  ataupun mental pada masa ini. Pada pendidikan seks, hal ini sangat perlu disampaikan karena masa pubertas ini banyak atau sebagian besar terjadi pada masa awal remaja. 
  2. Seks bebas, hal ini sangat penting untuk dibahas karena apabila remaja terjerumus pada seks bebas akan sangat berbahaya bagi remaja itu sendiri. Ada beberapa alasan mengapa seks bebas berbahaya, antara lain bahaya penyakit kelamin dan terjadinya kehamilan. Penyakit kelamin yang dapat membahayakan seperti kencing nanah, herpes kelamin, sifilis, kondiloma, HIV/AIDS, dan lain-lain.
  3. Reproduksi dan kehamilan,kedua hal ini sangat berkaitan dengan seks. Dalam hal ini dapat disampaikan bagaimana proses reproduksi hingga kehamilan, waktu yang tepat bagi wanita untuk hamil. Jika terjadi kehamilan pada remaja maka tidak hanya membahayakan fisik remaja wanita, namun akan berdampak juga pada psikis atau mental.
Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan seks adalah pendidikan yang perlu disampaikan kepada remaja sebagai salah satu sarana mencegah remaja melakukan hubungan seksual di luar nikah. ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh-Contoh Paragraf (Tugas Bahasa Indonesia)

1.   Paragraf Deduktif Yaitu paragraf yang pikiran utamanya terletak di awal paragraf, diikuti dengan rincian-rincian atau penjelasan. Pengembangan Koperasi Mahasiswa Pengembangan koperasi mahasiswa sangatlah penting dilakukan, karena koperasi mahasiswa merupakan tempat membentuk kader-kader koperasi. Dengan adanya koperasi mahasiswa dimaksudkan untuk memberi wadah bagi mahasiswa untuk berkoperasi secara riil. Hal lain yang menjadi alasan mengapa harus ada pengembangan koperasi mahasiswa yaitu koperasi memiliki peran sebagai lembaga ekonomi yang berwatak sosial yang bertujuan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan anggotanya. 2.   Paragraf Sebab-Akibat Yaitu paragraf berisi kalimat yang menjadi sebab (berfungsi sebagai pikiran utama) kemudian diikuti oleh akibat (merupakan pikiran penjelas). Mahasiswa Menyiapkan Diri Menhadapi UAS UAS (Ujian Akhir Semester) merupakan proses terakhir dari satu semester yang telah dijalani. Bagi mahasiswa, UAS adalah suatu ha...

PERSPEKTIF BEHAVIORAL

Psikologi merupakan ilmu tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas individu (Branca, 1964; Morgan, dkk., 1984; Sartain, dkk., 1967; Woodworth dan Marquis, 1957). Perilaku menurut B. F. Skinner (1904) adalah hasil dari rangsangan antara stimulus dan respon pada diri seseorang. Dalam psikologi terdapat lima perspektif utama tentang perilaku manusia, salah satunya adalah perspektif behavioral, kekuatan lingkungan ( the power of the environmental ). Sebagaimana diketahui perilaku atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan baik stimulus eksternal maupun stimulus internal. Namun demikian sebagian terbesar dari perilaku organisme itu sebagai respon terhadap stimulus eksternal (Prof. Dr. Bimo Walgito, 1978:13). Dua perspektif dalam memaknai perilaku (behavior) yaitu 1) Perspektif yang pertama, keseluruhan bentuk respon individu terhadap stimulus (lingkungan),...

SPIRITUAL INTELLIGENCE

       Kecerdasan dalam Bahasa Inggris disebut Intelligence dan dalam Bahasa Arab disebut Al Dzaka , menurut arti bahasa adalah pemahaman, kecepatan, dan kesempurnaan sesuatu. Dalam arti, kemampuan (Al Qudrah) dalam memahami sesuatu secara cepat dan sempurna. Menurut Thorndike sebagai seorang tokoh koneksionisme mengemukakan pendapatnya bahwa, “Intelligence is demonstrable in ability of the individual to make good responses from the stand point of truth or fact”.       Spritual adalah dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai moral, dan rasa memiliki. Ia memberi  arti bagi kehidupan tentang kepercayaan mengenai adanya kemampuan non fisik yang lebih besar daripada kekuatan diri.       Dari pengertian kecerdasan dan spiritual yang telah dipaparkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual yaitu kemampuan seseorang untuk menghadapi dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan nilai, batin, ...