Langsung ke konten utama

MANUSIA MENURUT PANDANGAN AL QUR’AN

Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang merupakan bacaan sempurna bagi seluruh umat manusia. Di dalam Al Qur’an memuat berbagai konsep kehidupan, baik yang fisik maupun nonfisik. Dari sekian banyak permasalahan yang dibahas di dalam Al Qua’an, terdapat uraian mengenai konsep tentang manusia.
Menurut Abdul Rahman Shaleh dalam bukunya yang berjudul “Psikologi: Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam”, menyebutkan bahwa konsep manusia adalah konsep sentral bagi setiap disiplin ilmu social kemanusiaan yang menjadikan manusia sebagai objek formal dan materialnya. Agar konsep manusia yang kita bangun bukan semata-mata merupakan konsep yang spekulatif, maka kita mesti bertanya pada Dzat yang mencipta dan mengerti manusia, yaitu Allah SWT melalui Al Qua’an. Lewat Al Qur’an Allah SWT memberikan rahasia-rahasia tentang manusia. Al Qur’an memberikan gambaran tentang manusia sebagai berikut:
a.    Menggunakan kata yang terdiri dari huruf alif, nun, dan sin semacam insane, ins, nas, atau unas. Kata insan terambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak. Kata insane digunakan Al Qur’an untuk menunjukkan kepada manusia dengan segala totalitasnya, jiwa, dan raga. Manusia yang berbeda antara seseorang dengan yang lain, akibat perbedaan fisik, mental, dan kecerdasan.
b.    Menggunakn kata basyar. Kata basyar terambil dari akar kata yang pada mulanya berarti “mentampakkan sesuatu dengan baik dan indah”. Dari akar kata yang sama lahir kata basyarah yang berarti kulit. Manusia dinamai basyar kerena memiliki kulit yang jelas dan berbeda dengan kulit binatang yang lain. Proses kejadian manusia sebagai basyar melalui tahap-tahap sehingga mencapai tahap kedewasaan. Sebagaimana  dijelaskan dalam Al Qur’an Surah Ar Ruum ayat 20: “dan di antara tanda-tanda kekuasaan Nya (Allah) menciptakan kamu dari tanah, kemudian ketika kamu menjadi basyar kamu bertebaran”
c.    Menggunakan kata Bani Adam dan dzuriyat Adam. Penggunaan kata ini menunjukkan bahwa manusia yang terlahir sesudah ada pada dasarnya merupakan adam sebagai manusia pertama dan menjadi keluarga alam. (Shihab: 1996)
Manusia diciptakan dari tanah melalui proses yang disempurnakan, kemudian ditiupkan ruh dar Tuhannya. Dari hal tersebut jelas bahwa manusia merupakan kesatuan dua unsure pokok yang tidak dapat dipisahkan. Pada manusia prinsip itu terbentuk melalui penggabungan jenis tubuh (jasad) yang bersifat material dan jiwa (nafs) yang immaterial. Sifat material jasad menjadikannya bersifat mekanistik dan tidak dinamis. Ia hanya terdiri dari sebuah system yang sudah teratur tetapi pada saat yang sama membawa potensi hawa. Sedangkan sifat immaterial jiwa menjadinkannya dinamis, tetapi tidak dapat mengaplikasikan potensi dinamisnya. Oleh karena nya membutuhkan penyatuan (unity) agar potensinya dapat menjadi lebih stabil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DAN PERBEDAAN TAUHID DENGAN ILMU ‘AQAID, ILMU KALAM, USHULUDDIN, DAN THEOLOGI ISLAM

Tauhid, ilmu ‘aqaid, ilmu Kalam, Ushuluddin, dan Theologi Islam merupakan ilmu yang mempunyai pembahasan yang hamper sama. Ilmu-ilmu tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat, sehingga tidak mudah untuk membedakan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. Berikut adalah pengertian dari masing-masing ilmu tersebut, antara lain: 1.      Tauhid Tauhid ialah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa (mengesakan Tuhan), tidak ada sekutu bagiNya. Mengesakan Allah pada sesuatu yang menjadi kekhususanNya, baik Rububiyah, Uluhiyah, atau Asma serta sifat-sifatNya. 2.     Ilmu ‘Aqaid ‘Aqaid artinya simpulan, yakni kepercayaan yang tersimpul dalam hati, menjadikan rasa yakin pada diri tanpa tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Ilmu ‘Aqaid adalah ilmu yang membahas kepercayaan-kepercayaan fundamental (mendasar) dalam Islam. 3.     Ilmu Kalam Ilmu Klam adalah ilmu yang membahas tentang Tuhan dengan mendasarkan pada argument logika a...

PERSPEKTIF BEHAVIORAL

Psikologi merupakan ilmu tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas individu (Branca, 1964; Morgan, dkk., 1984; Sartain, dkk., 1967; Woodworth dan Marquis, 1957). Perilaku menurut B. F. Skinner (1904) adalah hasil dari rangsangan antara stimulus dan respon pada diri seseorang. Dalam psikologi terdapat lima perspektif utama tentang perilaku manusia, salah satunya adalah perspektif behavioral, kekuatan lingkungan ( the power of the environmental ). Sebagaimana diketahui perilaku atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan baik stimulus eksternal maupun stimulus internal. Namun demikian sebagian terbesar dari perilaku organisme itu sebagai respon terhadap stimulus eksternal (Prof. Dr. Bimo Walgito, 1978:13). Dua perspektif dalam memaknai perilaku (behavior) yaitu 1) Perspektif yang pertama, keseluruhan bentuk respon individu terhadap stimulus (lingkungan),...

cerpen "Kebiasaan Pelupa"

Siang hari, Annida mengayuh sepeda sekuat tenaga. Dia ingin ingin sampai rumah. “huft,, panass banget,” keluhnya. Memang hari ini matahari bersinar begitu terik. Namun tiba-tiba srreeettttt… Annida menarik remnya dengan sekuat tenaga. “astaghfirullah, buku catatanku ketinggalan”. Annida teringat bahwa buku catatannya teringgal di tempat fotocopy. Terpaksa dia harus mengayuh sepedanya ke arah sekolah lagi. Setelah mengambil buku catatannya, Annida langsung pulang. Sesampainya di rumah dia langsung menuju kamarnya. Annida langsung menghempaskan tubuhnya di kasur empuknya. Tiba-tiba terdengar suara kakaknya linda. “Annida!! Kebiasaan.. sepatu langsung taruh di rak sepatu, jangan taruh depan pintu.” Annida yang kecapekan hanya menoleh dan melanjutkan tidurnya. Satu jam kemudian Annida baru beranjak dari kamarnya dan keluar untuk cuci tangan. Annida adalah seorang yang sangat pelupa, sehingga dia lupa menutup keran air. Tiba-tiba ibu Annida datang dan mengomel. Annida dinasehati oleh ibunya...