Langsung ke konten utama

Emosi dan Istighfar

pernahkah Antum merasakan emosi? Pasti pernah kan?
tidak ada satupun manusia yang belum pernah merasakan emosi maupun mengalami peristiwa emosional. Sebenarnya apa sih emosi itu?

Emosi merupakan suatu respon dari stimulus yang kita dapatkan, baik dari diri kita sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Emosi ini bentuk pengungkapan apa yang dirasakan oleh seseorang. Contohnya nih HP kita alhamdulillah baru, eh tiba-tiba hilang dicuri nah kita marah. Marah itulah salah satu bentuk emosi. Tapi bukan berarti emosi hanya yang negatif-negatif saja, termasuk perasaan bahagia, sedih, heran, takut, cinta, dll juga termasuk emosi. Begitu pentingnya emosi ini, sampai-sampai banyak ayat Al Qur’an yang membahas berbagai peristiwa emosional. Subhanallah,, Allah SWT benar-benar sangat mendetail dalam setiap hal yang diciptakan Nya.

“Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa, dan gembira ria. Banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.” (QS Abasa: 38-42)

Dalam ayat tersebut secara jelas Allah menggambarkan emosi bahagia manusia yaitu muka yang berseri-seri, tertawa, dan bergembira ria. Sedangkan Allah SWT juga menggambarkan emosi lain yaitu muka yang tertutup debu dan ditambah dengan kegelapan (cemberut, sedih, takut, dll).

Nah lalu apa yang harus kita lakukan dengan anugerah Allah SWT berupa emosi ini? Tentunya sebagai manusia biasa kita masih banyak kekurangan dan salah, sering sekali kita terbawa terlalu emosional dalam menyikapi suatu hal. Mungkin saat marah kita akan marahhh sekali dan saat bahagia kita akan bahagiaaa sekali. Betapapun penting emosi, namun sangat tidak bijak jika kita terlalu membiarkan emosi kita berkembang sangat berlebih-lebihan. Namun berulang kali kita harus selalu bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi kita 1 kalimat ajaib pengelola emosi, hayyo apa? Tentunya antum sudah tau, yaitu kalimat Istighfar “Astaghfirullah...”.

Begitu ajaibnya kalimat Allah SWT ini, saat kita bersedih, saat marah, saat bahagia selalu ingatlah Allah SWT dengan beristighfar. Allah menciptakan emosi dan Allah juga lah yang memfasilitasi alat canggih pengelola emosi. :’)

Ada satu pengalaman dari seorang akhwat, saat ia menemukan pengelolaan emosi melalui istighfar. Menurut keterangan dari saudari kita ini saat ia berada dalam kondisi emosi yang sedang tidak stabil maka ia akan banyak beristighfar. Dari pertama beristighfar sudah akan dirasakan perubahan di seluruh tubuh, semakin banyak istighfar yang kita ucapkan semakin terasa pula perubahan di setiap bagian-bagian tubuh kita. Seperti ada energi lain yang sangat menenangkan dan merubah energi yang tadinya mungkin bersifat negatif. Dan pasti semakin lama kita akan meneteskan air mata dan setelah itu benar-benar hati kita akan merasa nyaman dan damai.

Subhanallah :’) semoga kita semua mampu mengelola emosi bukan menahan seperti saudari kita tersebut, mengelola dengan mengingat Allah SWT melalui Istighfar. ^_^

~an~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN DAN PERBEDAAN TAUHID DENGAN ILMU ‘AQAID, ILMU KALAM, USHULUDDIN, DAN THEOLOGI ISLAM

Tauhid, ilmu ‘aqaid, ilmu Kalam, Ushuluddin, dan Theologi Islam merupakan ilmu yang mempunyai pembahasan yang hamper sama. Ilmu-ilmu tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat, sehingga tidak mudah untuk membedakan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. Berikut adalah pengertian dari masing-masing ilmu tersebut, antara lain: 1.      Tauhid Tauhid ialah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa (mengesakan Tuhan), tidak ada sekutu bagiNya. Mengesakan Allah pada sesuatu yang menjadi kekhususanNya, baik Rububiyah, Uluhiyah, atau Asma serta sifat-sifatNya. 2.     Ilmu ‘Aqaid ‘Aqaid artinya simpulan, yakni kepercayaan yang tersimpul dalam hati, menjadikan rasa yakin pada diri tanpa tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Ilmu ‘Aqaid adalah ilmu yang membahas kepercayaan-kepercayaan fundamental (mendasar) dalam Islam. 3.     Ilmu Kalam Ilmu Klam adalah ilmu yang membahas tentang Tuhan dengan mendasarkan pada argument logika a...

PERSPEKTIF BEHAVIORAL

Psikologi merupakan ilmu tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas individu (Branca, 1964; Morgan, dkk., 1984; Sartain, dkk., 1967; Woodworth dan Marquis, 1957). Perilaku menurut B. F. Skinner (1904) adalah hasil dari rangsangan antara stimulus dan respon pada diri seseorang. Dalam psikologi terdapat lima perspektif utama tentang perilaku manusia, salah satunya adalah perspektif behavioral, kekuatan lingkungan ( the power of the environmental ). Sebagaimana diketahui perilaku atau aktivitas yang ada pada individu atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan baik stimulus eksternal maupun stimulus internal. Namun demikian sebagian terbesar dari perilaku organisme itu sebagai respon terhadap stimulus eksternal (Prof. Dr. Bimo Walgito, 1978:13). Dua perspektif dalam memaknai perilaku (behavior) yaitu 1) Perspektif yang pertama, keseluruhan bentuk respon individu terhadap stimulus (lingkungan),...

cerpen "Kebiasaan Pelupa"

Siang hari, Annida mengayuh sepeda sekuat tenaga. Dia ingin ingin sampai rumah. “huft,, panass banget,” keluhnya. Memang hari ini matahari bersinar begitu terik. Namun tiba-tiba srreeettttt… Annida menarik remnya dengan sekuat tenaga. “astaghfirullah, buku catatanku ketinggalan”. Annida teringat bahwa buku catatannya teringgal di tempat fotocopy. Terpaksa dia harus mengayuh sepedanya ke arah sekolah lagi. Setelah mengambil buku catatannya, Annida langsung pulang. Sesampainya di rumah dia langsung menuju kamarnya. Annida langsung menghempaskan tubuhnya di kasur empuknya. Tiba-tiba terdengar suara kakaknya linda. “Annida!! Kebiasaan.. sepatu langsung taruh di rak sepatu, jangan taruh depan pintu.” Annida yang kecapekan hanya menoleh dan melanjutkan tidurnya. Satu jam kemudian Annida baru beranjak dari kamarnya dan keluar untuk cuci tangan. Annida adalah seorang yang sangat pelupa, sehingga dia lupa menutup keran air. Tiba-tiba ibu Annida datang dan mengomel. Annida dinasehati oleh ibunya...