Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

Istilah paradigma dalam dunia ilmu pengetahuan dikembangkan oleh Thomas S. Khun dalam bukunya  The Structure of Scientific Revolution (1970: 49). Secara estimologis paradigma diartikan sebagai asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang umum (merupakan sumber nilai). Dengan demikian maka paradigma merupakan sumber hukum, metoda yang diterapkan dalam ilmu pengetahuan, sehingga sangat menentukan sifat, ciri, dan karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. Paradigma dapat diartikan sebagai keutuhan konseptual yang sarat dengan muatan ajaran, teori, dalil, bahkan juga pandangan hidup untuk dijadikan dasar dan arah pengembangan segala hal. Dalam istilah ilmiah, paradigma kemudian berkembang dalam berbagai bidang kehidupan manusia dan ilmu pengetahuan lain, misalnya politik, hukum, ekonomi, budaya, serta bidang-bidang lainnya. Istilah  paradigma kemudian berkembang menjadi terminologi yang mengandung konotasi pengertian sumber nilai, pola pikir, orientasi dasar, sumber asas se...

???

??? sungguh membuatku cukup gugup, dalam hati bergumam “ada apa?” Mata yang tadinya menatap biasa menjadi tak biasa, “ouh ternyata”. Berusaha hati ini menenangkan diri sendiri. Iya, cukup saya sendiri. Aku turuti sedikit demi sedikit instruksi-instruksi itu, membuatku terus menelusuri setiap liku-liku pertanyaan abstrak. Akhirnya aku temukan sedikit demi sedikit jalan setapak menuju kejelasan. Ok, tak apalah aku ikuti memang toh sudah menjadi kewajibanku. Tuntunan dan tuntutan akhirnya membawaku ke dalam sebuah tempat perkumpulan elit yang entahlah sungguh tanpa ada satu senyum pun yang cukup membuatku tenang. Inikah? Aku baru mengerti. Satu persatu, terombang-ambing dan cukup hati merasa runtuh. Ini juga rasanya ditampar dan dipukul berkali-kali. Duduk dan menunduk sudah aku pilih hingga tiba saat itu aku harus menegakkan daguku. Kudengar, terus kudengar setiap rangkaian kata yang kudengar. Masih saja otak ini mencoba memilah apa yang harus kucerna. Nada tinggi dan penekana...